Ada dua hal yang bersifat timbal balik antara penderita gangguan bipolar dengan pengguna Napza. Penderita gangguan bipolar berpotensi untuk menggunakan Napza, dan sebaliknya seorang yang ketergantungan Napza juga berpotensi mengalami gangguan bipolar, karena adanya efek biologis, yaitu terjadinya sensitisasi dan mekanisme kindling, atau berulangnya penggunaan zat yang menyebabkan seorang pengguna Napza semakin sulit berhenti dari obat-obatan tersebut.
Menurut Dr. dr. Nurmiati Amir, Sp.KJ(K), terjadinya penyalahgunaan Napza pada pasien dengan gangguan bipolar dapat disebabkan oleh gejala mood yang dideritanya. Misalnya saja, ketika terjadi depresi, pasien gangguan bipolar menggunakan Napza dengan tujuan untuk menghilangkan perasan sedih dan tidak bisa tidur. Penderita gangguan bipolar berharap bisa mendapatkan kesenangan saat mengkonsumsi obat terlarang tersebut.
Sebaliknya, ketika mengalami episode mania (gembira), penggunaan Napza terjadi karena keterlibatan yang berlebihan terhadap aktivitas yang menyenangkan yang berpotensi menimbulkan penyalahgunaan Napza, seperti berada di tempat hiburan. Pada umumnya, ketika mengalami episode mania, mereka tidak bisa mengontrol sifat impulsifnya. Akibatnya, penyalahgunaan Napza pun terjadi.
Tidak ada komentar