Studi struktur otak pada anak gangguan bipolar biasanya dianggap berbeda. Daniel S. Pine, M.D. memaparkan penelitian nya di situs Brain and Behavior Fondation (bbrfoundation).
Melihat otak anak-anak dengan beberapa penyakit kejiwaan, para periset telah mengidentifikasi beberapa perbedaan otak yang spesifik untuk setiap kelainan, dan beberapa di antaranya sama.
Perubahan struktur otak berkaitan dengan gangguan kejiwaan. sebelumnya, Studi struktur otak biasanya berfokus pada orang-orang dengan satu keadaan, membandingkannya dengan kontrol yang sehat. Namun penelitian menunjukkan, beberapa kelainan yang saat ini tergolong berbeda mungkin memiliki kesamaan.
Baca juga Mengetahui Anak Menderita Gangguang Bipolar
Dalam studi baru, untuk menegtahui apa yang spesifik untuk gangguan dan apa yang umum di antara beberapa gangguan, para peneliti membandingkan struktur otak orang yang didiagnosa dengan satu dari empat kondisi, termasuk kelompok usia: anak-anak dan remaja berusia antara 8 sampai 19 tahun.
Penelitian ini melibatkan 39 peserta dengan gangguan kecemasan, 20 dengan gangguan bipolar, 52 dengan gangguan disregulasi gangguan hati (DMDD), 20 dengan attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD), dan 53 kontrol sehat.
Para peneliti membandingkan volume otak, tepatnya bagian korteks, dan menemukan banyak perbedaan. Misalnya, volume korteks prefrontal dorsolateral kiri (dlPFC) berbeda di kalangan remaja dengan gangguan bipolar, kegelisahan, dan kontrol. Dibandingkan dengan kontrol, korteks di daerah ini lebih tebal pada remaja dengan kecemasan, namun lebih tipis pada mereka yang memiliki gangguan bipolar.
Melihat lebih dekat, para peneliti menemukan bahwa pada peserta dengan gangguan bipolar, materi abu-abu mengalami penurunan pada PFC lateral kanan, dlPFC kanan, dan PFC dorsomial. Pada orang dengan gangguan kecemasan, materi abu-abu meningkat di dlPFC kiri, PFC ventrolateral kanan, tiang depan, dan gyrus kanan / gyrus kanan bening.
Pasien gangguan bipolar dan gangguan mood disregulasi keduanya berbeda dari subyek sehat dalam penurunan volume korteks di dlPFC.
Temuan ini menunjukkan adanya kesamaan volume kortex dan perbedaan pada pasien muda dengan gangguan kejiwaan yang berbeda. Beberapa perbedaan spesifik untuk gangguan kecemasan, yang lainnya spesifik untuk gangguan bipolar, sementara yang lain dibagi antara gangguan bipolar dan DMDD, kata periset.
Para periset mengatakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah peserta yang lebih banyak dibutuhkan untuk menjelaskan perbedaan struktur otak, yang dapat menginformasikan diagnosis gangguan pediatrik yang seringkali tumpang tindih dalam presentasi klinis.
Tidak ada komentar